Minggu, 27 Desember 2015

Nemu dompet



Kemarin sore saya seperti biasa pergi mengantar kakak untuk bekerja disalah satu perusahaan pertambangan di bidang cateringan (masak-memasak). Di tengah perjalanan, kami berpapasan dengan ibu-ibu yang keliatan masih muda berboncengan sambil membawa segalon air. Mungkin karena ibu yang dibelakang sibuk menahan beban air yang berat sehingga tidak sadar bahwa dompetnya terjatuh. Saya yang melihat kejadian itu tidak sempat memanggil ibu tersebut dari jarak yang dekat karena memang arah kami berlawanan. Aku berhenti sambil membunyikan suara klakson berkali-kali namun tidak mendapatkan respon dari kedua ibu muda tersebut. Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil sementara dompet tersebut. Siapa tau di dalamnya ada alamat yang bias ditemukan sehingga lebih mudah untuk menghubungi nama pemiliknya. Sepulang dari mengantar kakak saya mencoba untuk membuka isi dompet dengan niat ingin mencari nama si pemilik. Namun naas.

“Akhir jabatan pak imis”

 Di desa ku baru saja telah berganti kepemimpinan. Misransyah adalah mantan kepala desaku yang baru saja mengakhiri masa jabatan pada hari kamis 24 Desember 2015. Acara perpisahan dihadiri oleh para pemuka agama, tokoh masyarakat, babinsa, dan dari pihak kecamatan yang diwakili oleh sekertaris kecamatan. Acara berlangsung khidmat dan sempat diwarnai ketegangan. Ketegangan dimulai ketika memasuki sesi tanya jawab setelah mendengarkan pembacaan laporan pertanggung jawaban. Namun pada akhirnya semua berakhir klimaks dengan diserahkannya secara simbolis beberapa warisan asset desa yang dapat digunakan untuk pemerintahan desa selanjutnya. Untuk sementara kepemimpinan desa diserahkan kepada sekretaris desa (sekdes) pak atum, sampai terpilihnya kepala desa definitive hasil pilkades.
Diawal acara, Bapak Misransyah