Assalamualaikum
Sahabat ku yang baik hatinya. Alhamdulillah kita senantiasa panjatkan
puji syukur kehadiratNya. Atas limpahan nikmat kasih sayangNya lah kita bisa berhadir
saat ini di depan layar, baik itu ditangan ataupun di komputer anda.
Hari ini saya ingin sedikit curhat. Meskipun terlihat
sederhana dan sepele tetapi memang fenomena ini mewakili sebagian besar
pandangan masyarakat terhadapa kaum minoritas muslim di tanah air. Bahkan
hamper-hampir sulit dibedakan yang mana kelompok masyarakat yang menerapkan
sunnah dan mana yang melanggar sunnah bahkan menciderai kaum muslimin secara
umum. Tanpa sengaja atau mungkin sedikit iseng, teman saya di fesbuk
mengomentari penampilan saya yang memang mungkin terlihat berbeda dari orang
kebanyakan. saya memelihara jenggot.
Alhamdulillah sampai saat ini masih setia dengan style saya yang selalu
mempertahankan jenggot. Saya pikir hal yang lumrah jika teman saya mengomentari
penampilan saya. Karena memang dikeluarga saya pun cuma saya yang berjenggot.
Bahkan di hamper sekeliling lingkungan tempat tinggal saya. Tidak heran jika
saya bertemu dengan teman-teman pun mereka pasti akan mengomentari penampilan
saya.
Namun saya pikir “penting” untuk menjelaskan kenapa saya
sampai saat ini masih tetap setia dengan gaya “pemuda berjenggot”. Bukannya
ikut trend dan ingin terlihat nyentrik, tetapi hendaknya setiap yang kita
lakukan ada dasar ilmu yang mengikutinya. Karena sudah menjadi rahasia umum
bahwa setiap yang kita lakukan tentunya akan kita pertanggung jawabkan kelak di
akhirat dihadapan Allah SWT. Menurut ilmu yang saya pahami, bahwa memelihara
jenggot merupakan salah satu dari sekian banyak sunnah nabi yang seyogyanya
diikuti oleh hamba-hamba allah yang beriman. Sudah menjadi kebiasaan disetiap
pembukaan acara-acara besar keagamaan bahwa akan selalu diawali dengan pujian
kepada Allah SWT dan sholawat kepada
nabi Muhammad SAW. Sholawat bagi saya merupakan bukti cinta. Bahkan lebih jauh
dari itu seorang yang mengaku ummat nabi Muhammad sudah sewajarnya mengikuti
setiap kata(hadist) dan perilaku(sunnah) dari nabinya. Sebagai mana hadist nabi
Muhammad yang berbunyi, “barang siapa mengaku sebagai ummatku, maka hendaklah
dia mengikuti sunnah ku dan barang siapa mengikuti sunnah ku maka dia akan
bersamaku di dalam surga”(H.R. Muslim).
Fenomena beberapa tahun terkahir ini, meyiratkan betapa
tersudutkannya kaum muslimin yang berusaha menjalankan ajaran agamanya(baca;
sunnah nabi). Terlebih ketika pasca tragedy 11 september terjadi. Setiap kaum
muslimin selalu dicurigai terutama yang berpenampilan berbeda dari yang lain.
Tidak hanya yang berjenggot bahkan pondok pesantren pun dimasuki hanya untuk
sekedar mencari tau kemungkinan-kemungkinan ada cikal-bakal teroris. Bahkan
yang sedang heboh saat ini, ISIS. Ya, setiap mereka yang berpenampilan berbeda
terutama yang berjenggot pasti akan dicurigai. Tidak menutup kemungkinan bahwa
saudara dan tetangga disekitar anda nantinya pun akan ada yang mencurigai.
Memang hal ini tidak sepenuhnya kesalahan masyarakat yang mencurigai. Tidak bisa dipungkiri
bahwa memang faktanya ada sekelompok masyarakat tertentu yang mengaku islam
tetapi melakukan serangan terror, sehingga secara otomatis mereka akan di cap
teroris. Dan tentunya ini akan berdampak buruk pada pandangan dunia luar
terhadap kaum muslimin di manapun mereka berada.
Namun sangat disayangkan pandangan negative ini tidak hanya
dating dari dunia luar (non muslim) tetapi juga kaum muslimin sendiri. Padahala
sudah sangat jelas majelis ulama Indonesia (MUI) menghukum SESAT
kelompok-kelompok yang mengaku muslim namun melakukan serangan terror. Kenapa
demikian, karena kalau mau dipelajarai lebih jauh. Tidak pernah ada nabi
mencontohkan menyampaikan dakwah dengan cara kekerasan. Bahkan dalam peperangan
pun ada tata caranya. Diantaranya tidak merusak fasilitas umum, tidak membunuh
orang tua dan anak-anak, tidak menebang pohon, dan lain sebagainya. Padahala
jika kita menggunakan tolok ukur diatas, maka seharusnya yang menjadi teroris
adalah kaum yahudi yang tanpa ampun menghakimi siapa saja yang menghalangi niat
mereka. Tidak terkecuali anak-anak dan orang tua.
Oke kita beralih ke topic di atas. Dimana saat ini kaum
muslimin semakin dicekoki dengan pemikiran yang menurut saya liberal akibat
pengaruh media yang menyudutkan kaum berjenggot. Mungkin iseng atau sekedar
candaan tetapi hal ini secara tidak langsung mendoktrin setiap orang bahwa
setiap orang-orang yang berjenggot kemungkinan dia adalah orang yang fanatic,
keras, dan mungkin juga teroris.
Untuk menutup curhat ini, saya ingin sedikit mengulang
kembali hadist nabi Muhammad SAW, bahwa “islam itu datang dengan terasing dan akan
kembali menjadi asing dan sedikit maka beruntunglah orang-orang yang sedikit
dan terasing tersebut”………..wallo hu a’lam.