Assalamualaikum…
Salam sahabat dumay…!
Tadi pagi saya menghadiri undangan sosialisasi pengawas UN
yang dilaksanakan oleh sub rayon Angsana yang bertempat di SMA Negeri 1
Angsana. Ada hal menarik yang membuat saya terpaksa harus menulis sehingga
menjadi salah satu bacaan alternative bagi sahabat dumay sekalian. Dalam
kesempatan itu, kepala sekolah SMA Negeri 1 Angsana menyampaikan rasa terima
kasih nya kepada para pengawas UN pada tahun sebelumnya yang juga sebagian
besar menjadi pengawas kembali pada tahun
ini karena turut berpartisipasi dalam kesuksesan pelaksanaan UN sehingga SMAN 1
Angsana menjadi salah satu dari 4 sekolah di Tanah bumbu yang meraih
penghargaan sebagai sekolah yang memiliki angka integritas di atas rata-rata
dalam hal pelaksanaan UN. Tiga sekolah lainnya yang mendapat penghargaan serupa
adalah SMAN 1 Sungai loban, SMK Tunas Bangsa dan MAN 1 Tanah Bumbu. Peringkat
ini diperoleh karena sekolah-sekolah tersebut meraih angka diatas 80 yang
mungkin menjadi angka tolak ukur dari kemendiknas.
“Saya tidak tahu
persis apa yang menjadi ukuran dalam penilaian tersebut yang jelas kami cukup
bangga atas prestasi ini semoga bisa dipertahankan dan menjadi lebih baik lagi
tahun ini. Integritas itu dinilai dari tingkat kejujuran dalam hal pelaksanaan
UN. Apalagi mulai beberapa tahun ini kelulusan siswa ditentukan oleh satuan
pendidikan, jadi kami lepas saja. Dalam arti tidak perlu mengalami kekhawatiran
yang berlebihan. Tugas kami sama dengan tahun-tahun sebelumnya, hanya perlu memaksimalkan
pendampingan yang lebih intens dan serius dalam persiapan UN. Memang pada dasarnya
setiap sekolah tentunya memiliki rasa kekhawatiran jika banyak siswa mereka
yang tidak lulus sehingga terkadang ada intervensi dari pihak sekolah untuk
membantu anak didiknya. Namun bagi kami cukup santai saja. Lepas saja
anak-anak, berikan mereka kepercayaan. Berikan mereka keyakinan bahwa mereka
pasti mampu sehingga mereka tidak terbebani dan begitupun dengan sekolah. Asalkan
usaha dan ikhtiar yang benar sudah dilakukan maka hasilnya serahkan kepada
Allah sebagai pembuat ketentuan”, begitu cerita beliau panjang lebar dihadapan
sekitar 20 orang guru yang menjadi panitia dan pengawas UN.
Dalam hati saya berpikir, Hal seperti ini yang saya mau. Saat
ini pemerintah sudah memberikan kepercayaan kepada sekolah untuk menjadi
penentu kelulusan siswa jadi sudah selayaknya sekolah juga menjawab kepercayaan
pemerintah untuk lebih professional dalam pelaksanaan UN. Tidak perlu ada
ketakutan. Tidak perlu ada intervensi. Cukup berikan kepercayaan. Memang sudah
menjadi rahasia umum bahwa kejujuran merupakan barang langka yang sulit
ditemukan dinegeri ini. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya kasus-kasus
yang terbongkar yang semuanya bermuara pada tidak adanya kejujuran. Hanya
karena perasaan-perasaan malu kalau paling rendah, “kada nyaman amun kada
membari”, bahkan ingin mendapatkan sesuatu yang lebih seseorang seringkali
berlaku tidak jujur. Hampir disetiap elemen masyarakat sering ditemukan
ketidakjujuran. Para anggota dewan yang terhormat sekalipun bias tertangkap
pasti berawal karena masalah ketidakjujuran. Seorang pejabat publik tertangkap
pasti juga karena tidak jujur. Uang tips, uang pulsa, uang lelah, uang terima
kasih dan uang-uang lain yang tidak jelas alasan pembenarannya untuk diterima
seringkali berwara wiri dikehidupan masyarakat kita. Saya cukup kagum
dibeberapa instansi masih ada juga yang peduli dengan kejujuran walaupun
mungkin itu Cuma sekedar lipstick belaka.”Terima kasih untuk tidak memberikan
uang tips kepada petugas kami”. Cukup senang saya melihat tulisan itu. Dan
sejujur nya saya pun ingin melihat tulisan itu ada disetiap tempat pelayanan
umum yang ada dimasyarakat. Para pelayan masyarakat yang sebenarnya mereka
telah digaji untuk pekerjaannya terkadang masih saja menjawab “seikhlasnya saja
pak”, ketika kita menanyai berapa jumlah biaya administrasinya. memang
perkataan ini lembut dan bagus tetapi terasa janggal. kita jadi bingung mau
membayar berapa. Jika orang yang berurusan sebelum kita membayar 50.000 maka
tentunya kita pun malu jika harus membayar dengan nominal 10.000 atau bahkan
5.000. ini hanyalah sebagian kecil contoh fenomena ketidakjujuran yang
terjadi di masyarakat menurut saya.
Sahabatku, hidup ini hanya sekali. Setiap perbuatan kita aka
nada timbale baliknya. Kalau pun tidak
di dunia, maka di akhirat sudah pasti. Berlakulah yang jujur. Jikalaupun kita
saat ini berada pada lingkungan yang acuh terhadap kejujuran, maka mulailah
dari diri sendiri dan mulai dari yang kecil. Semampu yang kita bisa. Sejatinya
manusia itu mempunyai hati nurani yang dapat membedakan apakah setiap tindakan
yang dilakukannya apakah tindakan jujur atau tidak. Perilaku korup di Negara
kita saat ini sebenarnya adalah efek dari kebiasaan-kebiasaan kecil tentang
ketidakjujuran yang sudah menjadi karakternya. Sehingga ketika peluang dan
kesempatan itu ada maka dengan sangat pintarnya akal licik manusia itu mencari
dalih pembenaran dari apa yang dilakukannya.
Belajar dari prestasi yang diraih oleh SMAN 1 Angsana di
atas, tentunya ini tidak terlepas dari visi yang dimiliki oleh pimpinan sekolah
tersebut yang didukung oleh kekompakan dari setiap guru dan tata laksana
sekolah yang ada di dalamnya. Sekolah sebagai wadah pembentukan karakter siswa
tentunya menjadi ladang amal bagi para gurunya untuk memulai jihad membangun
generasi bangsa yang jujur yang akan menjadi pewaris pemimpin masa depan.
Sebagaimana yang digaungkan oleh presiden Joko Widodo, bahwa sudah saat nya
Indonesia melakukan revolusi mental untuk menyongsong Indonesia emas di tahun
2025. Indonesia sudah banyak memiliki orang-orang pintar namun masih sedikit
memiliki orang-orang yang jujur. Semoga kejujuran tidak hanya mudah untuk kita
ucapkan, tetapi juga mudah untuk kita laksanakan. Dimulai dari hal yang kecil, dimulai
dari diri sendiri dan dimulai dari saat ini. Aamiin…
Luar biasa, membumikan kejujuran untuk Peradaban Terbaik!!
BalasHapusTerima kasih atas komennya. Semoga kejujuran tidak hanya sebagai pemanis belaka
BalasHapuskeren ini
BalasHapusMas imam, supaya komentar kita muncul beserta fotonya. Gmn caranya? Kadang saya komen di blog orang gak muncul?
BalasHapusDi update loh ya? Wuihh sekalinya blogger juga. 😍
BalasHapusHehe...mas @ Nur Salim, uln ni blm bs mengatur tampilan spy menarik dan banyak pengunjung
BalasHapusBelajar
BalasHapus