Senin, 18 April 2016

Nasib Orang Berjenggot



Assalamualaikum
Sahabat ku yang baik hatinya. Alhamdulillah kita senantiasa panjatkan puji syukur kehadiratNya. Atas limpahan nikmat kasih sayangNya lah kita bisa berhadir saat ini di depan layar, baik itu ditangan ataupun di komputer anda.
Hari ini saya ingin sedikit curhat. Meskipun terlihat sederhana dan sepele tetapi memang fenomena ini mewakili sebagian besar pandangan masyarakat terhadapa kaum minoritas muslim di tanah air. Bahkan hamper-hampir sulit dibedakan yang mana kelompok masyarakat yang menerapkan sunnah dan mana yang melanggar sunnah bahkan menciderai kaum muslimin secara umum. Tanpa sengaja atau mungkin sedikit iseng, teman saya di fesbuk mengomentari penampilan saya yang memang mungkin terlihat berbeda dari orang kebanyakan. saya memelihara jenggot. Alhamdulillah sampai saat ini masih setia dengan style saya yang selalu mempertahankan jenggot. Saya pikir hal yang lumrah jika teman saya mengomentari penampilan saya. Karena memang dikeluarga saya pun cuma saya yang berjenggot. Bahkan di hamper sekeliling lingkungan tempat tinggal saya. Tidak heran jika saya bertemu dengan teman-teman pun mereka pasti akan mengomentari penampilan saya.
Namun saya pikir “penting” untuk menjelaskan kenapa saya sampai saat ini masih tetap setia dengan gaya “pemuda berjenggot”. Bukannya ikut trend dan ingin terlihat nyentrik, tetapi hendaknya setiap yang kita lakukan ada dasar ilmu yang mengikutinya. Karena sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap yang kita lakukan tentunya akan kita pertanggung jawabkan kelak di akhirat dihadapan Allah SWT. Menurut ilmu yang saya pahami, bahwa memelihara jenggot merupakan salah satu dari sekian banyak sunnah nabi yang seyogyanya diikuti oleh hamba-hamba allah yang beriman. Sudah menjadi kebiasaan disetiap pembukaan acara-acara besar keagamaan bahwa akan selalu diawali dengan pujian kepada Allah SWT dan  sholawat kepada nabi Muhammad SAW. Sholawat bagi saya merupakan bukti cinta. Bahkan lebih jauh dari itu seorang yang mengaku ummat nabi Muhammad sudah sewajarnya mengikuti setiap kata(hadist) dan perilaku(sunnah) dari nabinya. Sebagai mana hadist nabi Muhammad yang berbunyi, “barang siapa mengaku sebagai ummatku, maka hendaklah dia mengikuti sunnah ku dan barang siapa mengikuti sunnah ku maka dia akan bersamaku di dalam surga”(H.R. Muslim).
Fenomena beberapa tahun terkahir ini, meyiratkan betapa tersudutkannya kaum muslimin yang berusaha menjalankan ajaran agamanya(baca; sunnah nabi). Terlebih ketika pasca tragedy 11 september terjadi. Setiap kaum muslimin selalu dicurigai terutama yang berpenampilan berbeda dari yang lain. Tidak hanya yang berjenggot bahkan pondok pesantren pun dimasuki hanya untuk sekedar mencari tau kemungkinan-kemungkinan ada cikal-bakal teroris. Bahkan yang sedang heboh saat ini, ISIS. Ya, setiap mereka yang berpenampilan berbeda terutama yang berjenggot pasti akan dicurigai. Tidak menutup kemungkinan bahwa saudara dan tetangga disekitar anda nantinya pun akan ada yang mencurigai.
Memang hal ini tidak sepenuhnya kesalahan  masyarakat yang mencurigai. Tidak bisa dipungkiri bahwa memang faktanya ada sekelompok masyarakat tertentu yang mengaku islam tetapi melakukan serangan terror, sehingga secara otomatis mereka akan di cap teroris. Dan tentunya ini akan berdampak buruk pada pandangan dunia luar terhadap kaum muslimin di manapun mereka berada.
Namun sangat disayangkan pandangan negative ini tidak hanya dating dari dunia luar (non muslim) tetapi juga kaum muslimin sendiri. Padahala sudah sangat jelas majelis ulama Indonesia (MUI) menghukum SESAT kelompok-kelompok yang mengaku muslim namun melakukan serangan terror. Kenapa demikian, karena kalau mau dipelajarai lebih jauh. Tidak pernah ada nabi mencontohkan menyampaikan dakwah dengan cara kekerasan. Bahkan dalam peperangan pun ada tata caranya. Diantaranya tidak merusak fasilitas umum, tidak membunuh orang tua dan anak-anak, tidak menebang pohon, dan lain sebagainya. Padahala jika kita menggunakan tolok ukur diatas, maka seharusnya yang menjadi teroris adalah kaum yahudi yang tanpa ampun menghakimi siapa saja yang menghalangi niat mereka. Tidak terkecuali anak-anak dan orang tua.
Oke kita beralih ke topic di atas. Dimana saat ini kaum muslimin semakin dicekoki dengan pemikiran yang menurut saya liberal akibat pengaruh media yang menyudutkan kaum berjenggot. Mungkin iseng atau sekedar candaan tetapi hal ini secara tidak langsung mendoktrin setiap orang bahwa setiap orang-orang yang berjenggot kemungkinan dia adalah orang yang fanatic, keras, dan mungkin juga teroris.
Untuk menutup curhat ini, saya ingin sedikit mengulang kembali hadist nabi Muhammad SAW, bahwa “islam itu datang dengan terasing dan akan kembali menjadi asing dan sedikit maka beruntunglah orang-orang yang sedikit dan terasing tersebut”………..wallo hu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar