Minggu, 27 Desember 2015

“Akhir jabatan pak imis”

 Di desa ku baru saja telah berganti kepemimpinan. Misransyah adalah mantan kepala desaku yang baru saja mengakhiri masa jabatan pada hari kamis 24 Desember 2015. Acara perpisahan dihadiri oleh para pemuka agama, tokoh masyarakat, babinsa, dan dari pihak kecamatan yang diwakili oleh sekertaris kecamatan. Acara berlangsung khidmat dan sempat diwarnai ketegangan. Ketegangan dimulai ketika memasuki sesi tanya jawab setelah mendengarkan pembacaan laporan pertanggung jawaban. Namun pada akhirnya semua berakhir klimaks dengan diserahkannya secara simbolis beberapa warisan asset desa yang dapat digunakan untuk pemerintahan desa selanjutnya. Untuk sementara kepemimpinan desa diserahkan kepada sekretaris desa (sekdes) pak atum, sampai terpilihnya kepala desa definitive hasil pilkades.
Diawal acara, Bapak Misransyah
atau yang akrap disapa pak Imis,sempat menitik kan air mata ketika menyampaikan sambutannya yang terakhir kali dihadapan para undangan yang hadir. Beliau terharu karena selama enam tahun memimpin tentunya banyak lika-liku yang beliau hadapi baik suka maupun dukanya. Namun dihari terakhir kepemimpinannya beliau dikaruniai seorang cucu yang sedikit menghibur dikala gundah gulana menghadapai laporan akhir masa jabatannya.
Dari 2010 sampai dengan 2015 beliau membangun desa kami Bayansari. Beliau adalah kepala desa ke empat yang pernah memimpin desa kami semenjak dimulainya program transmigrasi pada tahun 1985. Setiap pemimpin membawa gayanya masing-masing dalam memimpin. Jadi saya mengapresiasi apapun yang telah beliau lakukan. Walaupun saya sendiri pernah ikut dalam kepemimpinan beliau yang Cuma dapat bertahan satu tahun, namun saya dengan tulus ikhlas memaafkan dan saya pun juga meminta maaf jika pernah melakukan  kesalahan.
Ada banyak hal yang dapat diambil sebagai pelajaran dari prosesi acara perpisahan tersebut. Diantaranya adalah ;
1.      Bahwa setiap pemimpin mempunyai gayanya masing-masing didalam memimpin. Jadi kalaupun ada kekurangan maka sudah sewajarnyalah untuk dijadikan pengalaman sekaligus pembelajaran.
2.      Setiap tahun tantangan di dalam memimpin masyarakat selalu meningkat. Jika zaman dahulu mungkin prosesi serah terima tidak serumit seperti sekarang ini. Dimana setiap tahun harus ada laporan tertulis yang setidaknya memenuhi syarat transparansi dan akuntabilitas.
3.      Kelebihan yang dimiliki oleh gaya kepemimpinan beliau menurut saya adalah terlihat dari segi pembangunan fisik, baik berupa sarana pendidikan, perumahan,jalan, jembatan dan lain-lain
4.      Adapun kekurangannya adalah terlelu seringnya berganti aparat dan staf desa yang tidak sejalan dengan gaya kepemimpinannya. Hal ini mengindikasikan ada ketidakharmonisan dari segi komunikasi diantara masing-masing personil kantor.
5.      Dimasa kepemimpinan beliau jugalah desa bayansari sempat dinobatkan sebagai desa percontohan sekabupaten tanah bumbu. Hal ini setidaknya menutupi kekurangan dari gaya beliau dalam memimpin.
6.      Dimasa akhir jabatan beliau hanya tahun 2015 saja yang laporan keuangannya lebih terperinci sehingga tentunya masih menimbulkan tanda Tanya bagi sebagian masyarakat yang peduli akan hal ini.
7.      Dari sekilas acara tersebut setidaknya memberikan gambaran dan pembelajaran bagi calon-calon kepala desa yang nantinya akan tampil untuk merebut hati masyarakat.

Demikian sekelumit gambaran tentang catatan akhir dari masa kepemimpinan dari bapak misransyah yang telah enam tahun memimpin desa bayansari kecamatan angsana kabupaten tanah bumbu provinsi Kalimantan selatan. Semoga beliau diberi kedamaian dan ketenangan masa pensiunnya. Namun jika saja beliau ingin mencalonkan diri kembali sebagai kepala desa maka semua kekurangan semoga dapat diperbaiki dan semua kelebihan dapat ditingkatkan. Amin …

3 komentar: